Serabi Notosuman adalah jajanan legendaris khas Solo yang terkenal sejak tahun 1920-an. Dibuat dari adonan tepung beras dan santan yang dimasak di atas tungku kecil, serabi ini memiliki tekstur lembut di bagian tengah dan renyah di pinggirannya. Cita rasanya gurih legit dengan aroma khas kelapa. Ada dua varian yang populer: serabi polos dan serabi dengan topping cokelat atau meses. Serabi Notosuman biasanya digulung dan dibungkus kertas minyak, menjadi oleh-oleh wajib dari Kota Solo.
Rebus santan bersama daun pandan dan garam dengan api kecil, aduk terus agar tidak pecah. Angkat, dinginkan.
Campur tepung beras, gula, vanili, dan telur. Tuang santan sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga menjadi adonan cair kental. Diamkan ±30 menit.
Panaskan cetakan serabi (wajan kecil), oles tipis dengan minyak. Tuang satu sendok sayur adonan, ratakan ke pinggir wajan agar terbentuk bagian tepi yang tipis dan renyah.
Jika ingin, taburkan meses, keju, atau topping lain di atas serabi sebelum matang.
Serabi matang ditandai bagian tengahnya yang masih agak lembut. Angkat, gulung, dan sajikan hangat atau bungkus dengan kertas minyak seperti khas Notosuman.
Gunakan api kecil agar serabi matang merata dan tidak gosong di pinggir.
Untuk rasa lebih autentik, masak serabi di atas tungku arang.
Variasi modern bisa menggunakan topping cokelat leleh, oreo, atau matcha.
Jika ingin lebih wangi, tambahkan sedikit pasta pandan ke dalam adonan.