Situs Kuliner Camilan Tradiosional – Kerupuk Rengginang Khas Banten merupakan salah satu camilan tradisional yang menjadi bagian penting dari kekayaan kuliner Indonesia. Di Banten, rengginang lebih dari sekadar makanan ringan; ia memiliki nilai budaya dan sejarah yang mendalam. Dibuat dari beras ketan melalui proses pengolahan yang khas, rengginang Banten menawarkan rasa dan tekstur yang istimewa, serta cara penyajian yang menarik.
Camilan ini sering disajikan dalam berbagai acara adat, perayaan, atau sekadar dinikmati saat bersantai di sore hari. Keberadaan kerupuk rengginang khas Banten mencerminkan potensi bahan pangan lokal yang melimpah, sekaligus menjadi simbol kekayaan budaya dan kearifan lokal masyarakat setempat. Dengan menikmati kerupuk rengginang khas Banten, kita tidak hanya merasakan kelezatan yang sederhana, tetapi juga menyelami makna dan cerita yang ada di baliknya
Dalam pembahasan ini, kita akan menjelajahi lebih dalam tentang kerupuk rengginang khas Banten, mulai dari proses pembuatannya yang unik, keistimewaan rasanya, hingga peran pentingnya dalam kehidupan budaya masyarakat Banten. Mari kita telusuri bagaimana camilan tradisional ini tetap bertahan dan terus dinikmati oleh generasi saat ini.
Table of Contents
Sejarah dan Asal Usul

Rengginang adalah camilan tradisional yang sangat khas dari Indonesia, memiliki sejarah yang kaya dan erat kaitannya dengan budaya pertanian masyarakat di nusantara. Di Banten, rengginang, atau yang dikenal sebagai kerupuk rengginang khas Banten, bukan hanya sekadar makanan ringan; ia telah menjadi bagian penting dari tradisi dan kearifan lokal yang diwariskan dari generasi ke generasi. Asal-usul rengginang berakar dari kebiasaan masyarakat yang mengolah beras ketan, yang dikenal sebagai bahan pangan yang tahan lama dan mudah disimpan, sehingga sangat cocok untuk kebutuhan sehari-hari.
Banten, yang terkenal dengan hasil pertaniannya yang melimpah, terutama beras, memiliki tradisi unik dalam mengolah beras ketan menjadi berbagai jenis makanan, salah satunya adalah kerupuk rengginang khas Banten. Proses pembuatan rengginang dimulai dengan mengukus beras ketan hingga matang, kemudian dibentuk menjadi bulatan pipih dan dijemur hingga kering. Setelah itu, rengginang digoreng atau disangrai hingga mengembang dan menjadi renyah.
Teknik pengolahan kerupuk rengginang khas Banten ini diyakini telah ada sejak zaman dahulu, ketika masyarakat membutuhkan makanan praktis dan tahan lama untuk persediaan di masa sulit atau saat bepergian. Selain itu, kerupuk rengginang khas Banten sering disajikan dalam berbagai ritual adat dan acara penting, seperti syukuran dan pernikahan, menunjukkan bahwa camilan ini tidak hanya bernilai gizi, tetapi juga memiliki makna simbolis yang mendalam dalam kehidupan sosial dan budaya masyarakat Banten.
Seiring waktu, kerupuk rengginang khas Banten tidak hanya bertahan, tetapi juga mengalami perkembangan yang pesat dan mulai dikenal di luar daerah asalnya. Camilan ini semakin digemari oleh berbagai kalangan berkat rasa dan teksturnya yang unik dan renyah. Meskipun saat ini banyak varian modern dengan tambahan rasa yang beragam, kerupuk rengginang khas Banten tradisional tetap mempertahankan keasliannya, menjadikannya warisan kuliner yang sangat berharga untuk dijaga.
Dengan menyelami lebih dalam sejarah dan asal-usul kerupuk rengginang khas Banten, kita dapat meningkatkan rasa penghargaan terhadap camilan tradisional ini. Rengginang bukan sekadar makanan, melainkan juga bagian penting dari identitas budaya masyarakat Banten yang kaya akan nilai-nilai luhur. Memahami latar belakangnya membantu kita untuk lebih menghargai dan melestarikan warisan kuliner yang telah ada sejak lama ini.
Manfaat Kerupuk Rengginang Khas Banten

Rengginang Banten, atau yang lebih dikenal sebagai kerupuk rengginang khas Banten, selain dikenal sebagai camilan tradisional yang lezat, juga memiliki berbagai manfaat baik dari segi gizi maupun sosial budaya. Berikut adalah beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari mengonsumsi dan melestarikan kerupuk rengginang khas Banten:
1. Sumber Energi yang Cepat
Rengginang terbuat dari beras ketan, yang merupakan sumber karbohidrat kompleks. Karbohidrat ini dapat diubah menjadi energi secara cepat oleh tubuh, sehingga rengginang cocok dikonsumsi sebagai camilan untuk mengembalikan energi setelah beraktivitas atau saat merasa lapar.
2. Mengandung Serat
Beras ketan yang digunakan dalam pembuatan rengginang mengandung serat, meskipun dalam jumlah yang tidak terlalu tinggi. Serat membantu melancarkan pencernaan dan menjaga saluran pencernaan. Namun, perlu diingat bahwa rengginang biasanya digoreng, sehingga konsumsinya perlu dibatasi agar tidak berlebihan.
3. Bebas Pengawet dan Alami
Rengginang tradisional Banten umumnya dibuat tanpa bahan pengawet atau pewarna buatan. Proses pembuatannya yang alami, mulai dari pengukusan, penjemuran, hingga penggorengan, membuat camilan ini relatif aman dikonsumsi oleh berbagai kalangan, termasuk anak-anak.
4. Tahan Lama dan Praktis
Salah satu keunggulan rengginang adalah daya simpannya yang cukup lama, terutama jika disimpan dalam wadah kedap udara. Hal ini membuat rengginang menjadi pilihan camilan praktis yang bisa dibawa bepergian atau disimpan sebagai stok makanan di rumah.
5. Mendukung Ekonomi Lokal
Pembuatan rengginang Banten biasanya dilakukan oleh pengrajin atau industri rumahan. Dengan membeli rengginang, kita turut mendukung perekonomian lokal dan melestarikan usaha kecil menengah yang menjadi sumber penghasilan bagi banyak keluarga di Banten.
6. Pelestarian Budaya dan Tradisi
Rengginang Banten tidak hanya sekadar camilan, tetapi juga merupakan bagian dari warisan budaya masyarakat Banten. Dengan terus mengonsumsi dan mengenalkan rengginang kepada generasi muda, kita turut melestarikan tradisi dan kearifan lokal yang telah ada sejak lama.
7. Camilan yang Serbaguna
Rengginang dapat dinikmati dalam berbagai kesempatan, baik sebagai camilan sehari-hari, hidangan dalam acara adat, atau sebagai oleh-oleh khas Banten. Teksturnya yang renyah dan rasanya yang gurih membuat rengginang cocok disajikan dalam berbagai suasana.
8. Alternatif Camilan yang Lebih Sehat (Jika Dikonsumsi Secukupnya)
Dibandingkan dengan camilan modern yang banyak mengandung MSG, pengawet, atau pemanis buatan, rengginang bisa menjadi alternatif camilan yang lebih alami. Namun, karena rengginang digoreng, disarankan untuk mengonsumsinya dalam porsi yang wajar agar tidak berlebihan.
Dengan berbagai manfaat tersebut, kerupuk rengginang khas Banten tidak hanya memenuhi kebutuhan fisik sebagai sumber energi, tetapi juga memiliki nilai lebih dalam menjaga kelestarian budaya dan mendukung perekonomian lokal. Oleh karena itu, kerupuk rengginang khas Banten layak untuk terus dilestarikan dan dinikmati oleh masyarakat luas.
Variasi Penyajian Rengginang Banten

Rengginang Banten, yang memiliki tekstur renyah dan rasa gurih, bisa disajikan dengan berbagai cara untuk meningkatkan kelezatan dan daya tariknya. Berikut adalah beberapa cara penyajian rengginang yang patut dicoba:
1. Rengginang Original
Rengginang bisa dinikmati langsung dalam bentuk aslinya yang renyah dan lezat. Penyajian ini sangat cocok bagi para penggemar cita rasa tradisional tanpa tambahan apapun. Rengginang original umumnya disajikan sebagai camilan yang menemani teh atau kopi.
2. Rengginang dengan Taburan Gula
Untuk menambah rasa manis, rengginang dapat ditaburi dengan gula pasir atau gula halus setelah digoreng. Variasi ini sangat pas bagi mereka yang menikmati kombinasi rasa gurih dan manis. Anda juga bisa mencampurkan sedikit air jeruk nipis ke dalam gula untuk memberikan aroma yang lebih segar.
3. Rengginang Balado
Rengginang dapat diperkaya dengan bumbu balado untuk memberikan rasa pedas dan gurih yang lebih. Langkahnya adalah dengan menumis bumbu balado yang terdiri dari cabai, bawang, dan rempah lainnya hingga aromanya keluar. Setelah itu, campurkan bumbu tersebut dengan rengginang yang telah digoreng. Aduk hingga bumbu tercampur rata, kemudian sajikan.
4. Rengginang dengan Sambal
Rengginang dapat dinikmati bersama sambal sebagai pelengkap. Anda bisa memilih sambal terasi, sambal matah, atau sambal lainnya sesuai dengan selera. Kombinasi ini sangat pas bagi mereka yang menyukai rasa renyah dari rengginang dipadukan dengan pedasnya sambal.
5. Rengginang Keju
Untuk memberikan sentuhan yang lebih modern, rengginang dapat ditambahkan dengan taburan keju parut atau keju cair setelah digoreng. Keju akan menambah rasa gurih yang creamy, sangat cocok bagi penggemar camilan dengan nuansa barat.
6. Rengginang dengan Coklat
Rengginang dapat diberi lapisan coklat leleh untuk menambah cita rasa manis yang lebih nikmat. Langkahnya adalah melelehkan coklat batangan atau coklat compound, kemudian celupkan rengginang ke dalam coklat tersebut. Tunggu hingga coklat mengeras sebelum disajikan.
Resep dan Bahan-Bahan

Rengginang Banten merupakan makanan ringan tradisional yang dibuat dari beras ketan. Meskipun cara pembuatannya cukup mudah, dibutuhkan kesabaran dalam prosesnya. Berikut ini adalah resep serta bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat rengginang Banten:
Bahan-Bahan:
- 500 gram beras ketan putih (pilih yang berkualitas baik)
- 1 sendok teh garam (sesuai selera)
- Air secukupnya (untuk merendam dan mengukus)
- Minyak goreng secukupnya (untuk menggoreng)
Alat yang Dibutuhkan:
- Panci atau dandang untuk mengukus
- Baskom atau wadah besar untuk merendam
- Pengering (bisa menggunakan nampan atau tampah)
- Wajan untuk menggoreng
- Sendok atau spatula kayu
- Cetakan rengginang (bisa menggunakan tutup botol atau cetakan khusus)
Cara Membuat:
1. Mencuci dan Merendam Beras Ketan
- Cuci beras ketan hingga bersih menggunakan air mengalir untuk menghilangkan kotoran dan tepung yang menempel.
- Rendam beras ketan dalam air bersih selama minimal 4 jam atau semalaman. Proses perendaman ini bertujuan agar beras ketan lebih lunak dan mudah dikukus.
2. Mengukus Beras Ketan
- Setelah direndam, tiriskan beras ketan dan kukus dalam dandang atau panci pengukus selama 30-40 menit hingga beras benar-benar matang dan lunak.
- Pastikan beras ketan tidak terlalu lembek atau terlalu keras. Beras yang sudah matang akan terlihat mengkilap dan lengket.
3. Membentuk Adonan Rengginang
- Setelah dikukus, pindahkan beras ketan ke dalam wadah dan tambahkan garam. Aduk rata hingga garam merata.
- Biarkan beras ketan dingin sebentar hingga cukup hangat untuk dipegang.
- Ambil sedikit adonan beras ketan, lalu pipihkan menggunakan cetakan rengginang atau bentuk bulat pipih secara manual dengan tangan. Pastikan ketebalannya merata agar rengginang bisa matang sempurna saat digoreng.
4. Mengeringkan Rengginang
- Letakkan rengginang yang sudah dibentuk di atas nampan atau tampah yang bersih.
- Jemur rengginang di bawah sinar matahari selama 1-2 hari hingga benar-benar kering. Pastikan rengginang benar-benar kering agar tidak mudah hancur saat digoreng.
5. Menggoreng Rengginang
- Panaskan minyak goreng dalam wajan dengan api sedang.
- Goreng rengginang satu per satu hingga mengembang dan berwarna kuning keemasan. Pastikan minyak cukup panas agar rengginang tidak menyerap terlalu banyak minyak.
- Angkat rengginang yang sudah matang dan tiriskan di atas kertas penyerap minyak atau wadah berlubang untuk menghilangkan kelebihan minyak.
Tips dan Catatan:
- Jika ingin menambahkan variasi rasa, Anda bisa mencampurkan bawang putih halus, kelapa parut, atau bumbu lainnya ke dalam adonan beras ketan sebelum dibentuk.
- Pastikan rengginang benar-benar kering sebelum digoreng agar hasilnya renyah dan tahan lama.
- Simpan rengginang dalam wadah kedap udara setelah dingin agar tetap renyah.
Dengan mengikuti KONOHATOTO78 resep ini, Anda dapat membuat rengginang Banten yang crispy dan penuh rasa di rumah. Camilan tradisional ini tidak hanya nikmat, tetapi juga bisa dijadikan oleh-oleh khas atau sajian dalam berbagai acara spesial. Selamat berkreasi!
Kesimpulan
Kerupuk rengginang khas banten merupakan camilan tradisional yang sarat dengan rasa, budaya, dan sejarah. Dibuat dari beras ketan melalui proses yang alami dan tradisional, rengginang memiliki tekstur yang renyah dan cita rasa gurih yang unik. Selain berfungsi sebagai sumber energi yang praktis, rengginang juga memiliki nilai budaya yang kuat dalam masyarakat Banten, sering disajikan dalam acara adat atau dijadikan oleh-oleh khas. Dengan berbagai keunggulan dan keunikannya, rengginang Banten tetap relevan dan patut dilestarikan sebagai bagian dari warisan kuliner Indonesia.
Link : https://therawfoodsite.com/kerupuk-rengginang-khas-banten/